Sabtu, 02 Juni 2018

Puasa dan Al-Qur’an sebagai Syafaat

Puasa dan Al-Qur’an sebagai Syafaat


17 Ramadan 1439H.
Assalamu’alaikum wr.wb. ikhwafillah semua, tak terasa kita sudah memasuki hari ke 17 Ramadan. Artinya kita sudah melalui 2 minggu lebih berpuasa. Semoga do’a dan amal ibadah kita selama puasa diterima Allah SWT.
Firman Allah SWT; Q.S Albaqarah : 185
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil), karena itu barangsiapa di antara kamu hadir (di negri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya, yang diberikan kepada Mu. Supaya kamu bersyukur.”
The month of Ramadan in which was revealed the Qur’an, a guidance for mankind & clear proofs for the guidance & the criterion (between right & wrong. So, whoever of you sights (the crescent on the first night of) the month, & whoever  is ill or on journey, the same number (of days which one did not observe Saum (fasts) must be made up) from other days. Allah intends for you ease, and he does not want to make things difficult for you. (He wants that you) must complete the same number (of days), and that you must magnify Allah (i.e, to say Takbir (Allahu Akbar: Allah is the most Great) for having guided you so that you may be grateful to Him.
Dalam sebuah riwayat Imam Ahmad bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Shahifah Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadan, Taurat diturunkan pada hari keenam Ramadan, Injil diturunkan pada hari ketiga belas Ramadan, Zabur diturunkan pada hari kedelapan belas Ramadan, sedangkan Al-Qur’an diturunkan pada malam ke dua puluh empat bulan Ramadan” (Musnad Ahmad, 4/107)
Menurut Imam Asy—Suyuthi penurunan Al-Quran terjadi dalam 2 tahap;
1.       Turunnya Al-Qur’an dari Lauh Mahfuz sekaligus,
2.       Turunnya Al-QUr’an kepada Rasulullah saw secara periodik
Mengenai tanggal turunnya Al-Qur’an tidak disebutkan secara pasti, menurut beberapa riwayat yang menjadi acuan adalah ketika malam Lailatul Qadr. “Carilah malam Lailatul Qadr itu disepuluh malam terakhir bulan Ramadan atau di tanggal ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan” (HR. BUkhari).
Terdapat korelasi / hubungan antara puasa dan AL-Qur’an. Yakni keduanya akan menjadi syafaat di yumul akhir nanti.  Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist riwayat Imam Ahmad (13/375) bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberi syafaat kepada hamba Allah pada hari kiamat. Puasa berkata: Ya Allah, aku menghalanginya dari makan, minum dan syahwat disiang hari, maka berilah syafaat untuknya karena aku. Al-Qur’an pun berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menahannya dari tidur di malam hari (karena membaca aku), maka berilah ia syafaat karena aku”. Akhirnya keduanya menjadi syafaat Allah SWT.
Sehingga dalam kesempatan ini di hari ke-17 Ramadan, marilah kita intens kan membaca Al-Qur’an. Mari kita jadikan momentum memperbaiki diri dan meningkatkan interaksi kita dengan AL-Qur’an.
Wassalam
Your best friend; Kasumi


Source; Tafsir Tazkiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar